Home »
Api »
Bisu »
Cinta »
Darah »
Derita »
Jaddah »
Marah »
Pagi »
Raga »
Sajak »
Terang »
Marahlah, Jangan Membisu
Thursday, September 26, 2013
sepaginya malam setelah berhenti menggeliat
tak kulihat cinta di matamu
mewarna terang setelah subuh menghilang
masih tak kulihat cinta di jarimu
jaddah mana berandal apa
hingga kapasku hitam termakan dusta
salah siapa derita apa
sampai bisumu memerah darah
sudi tak sudi aku sudi
cinta tak cinta hasratku membara
seperti siangku membakar jiwa
seperti api mengulum raga
bicaralah, agar kutahu maumu
marahlah, supaya kumengerti
dan nanti malam kita bisa bermain ayunan lagi
Marahlah, Jangan Membisu
Di Publikasikan
Jon Moekidi
pada
Thursday, September 26, 2013
Advertisement
sepaginya malam setelah berhenti menggeliat
tak kulihat cinta di matamu
mewarna terang setelah subuh menghilang
masih tak kulihat cinta di jarimu
jaddah mana berandal apa
hingga kapasku hitam termakan dusta
salah siapa derita apa
sampai bisumu memerah darah
sudi tak sudi aku sudi
cinta tak cinta hasratku membara
seperti siangku membakar jiwa
seperti api mengulum raga
bicaralah, agar kutahu maumu
marahlah, supaya kumengerti
dan nanti malam kita bisa bermain ayunan lagi
Advertisement
Related : Marahlah, Jangan Membisu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment