Menabur perih,
Di bekas-bekas luka bernanah.
Bekas yang tak akan hilang,
Meski sakitnya menghilang.
Mengigau namamu,
Sembari menyeret letih kenanganmu.
Kenangan yang mengering,
Menjadi koreng hitam.
Ya, luka bisa sembuh,
sakit bisa punah,
tapi kenangan membekas,
seperti koreng mengering.
Koreng-koreng dari masa lalu, bekas yang hanya aku dan kau yang tahu.
Saturday, November 8, 2014
Koreng
Di Publikasikan
Jon Moekidi
pada
Saturday, November 08, 2014
Advertisement
Advertisement
Related : Koreng
Senandung Gersangterpaku di belantara sunyi, merenungi sekotak cahaya. tertawa dan mengikik tanpa sejawat, mencari penghibur bagi jiwa berlumut sepi. --sendiri. menulis dalam ketukan-ke ...
Binar Samar Belenggu Rinduaku, adalah lelaki dungu yang tenggelam dalam masa lalu terpasung dalam belenggu tersenyum sambil lalu menatap kosong dan beku lurus ke wajahmu ada binar samar kurasa d ...
Kisah Matahari dan Sang Pelupa yang Patahsementara desir debu menjarah kedamaian yang sebulan kusimpan menampar-nampar lesu biru wajahku yang melusuh matahari tak sepagi tadi, kini menguning penuh bara membius ...
Hangat banyak bilang terlalu banyak. sedikit bilang terlalu sedikit. kita cuma berdua. matikan saja perapian di tengah. biar gelap gulita. dan kita tidur... di kasur. ...
Demi CintaLihat, debu halus di jalan pinggir pantai. Kini melekat di tubuhku. Menambah tebal daki di dahi. Bercampur keringat yang mengucur. Ini demi istri ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment