Setiap inchi daratan adalah pentas tarian cintaMu. Setiap kubik lautan adalah tinta 'tuk tuliskan syair untukMu. Dan sehelai nyawaku sebagai pengikatMu.

Wednesday, September 29, 2010

Hatred

Advertisement

Bahagia yang ku kecap.
Ternyata perih.
Begitu bulat kupasrahkan.
Ternyata perih.

Setelah angan yang lambung.
kau hempaskan tanpa sisa.

Cinta yang nikmat.
berubah laknat.
Selusin paku berkarat, terjang dadaku hingga sekarat.
Begitu pedih dan nyata.

Degup jantung tak lagi runut.
Alir darah semakin surut.
Cahaya mata tertutup kabut.
Gelap di jiwa, hampa di raga.

Kemudian takut.

Aku takut tak mampu bangkit.
Dari kelamnya jiwa yang sakit.

11-08-'10 [15:30]

Advertisement
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Hatred

  • Review Film 'Sang Kiai' [2013] Pada menit pertama bermula film ini langsung memperkenalkan tokoh utamanya, Sang Kiai Haji Hasyim Asy'ari (Ikranagara, 'Laskar Pelangi', 'Garuda di Dadaku'). Pengenalan ...
  • Hujan Kota Jarum menderas dari langit ini adalah kenangan. Ku ingat, kala hangatmu di dadaku menyandar. Di tepi kali belakang pusat pertokoan. Hanya aku dan kamu Mengutuk dan m ...
  • Cinta Tanpa Majas Sajakku tak berbalur majas. Sajakku bukan memelas. Hanya kata biasa yang bersih. Tanpa metafora untuk kekasih. Jikalaulah kurang untukmu, maafkanlah. Hanya ini yang ma ...
  • Cintaku Tak Mau Pergiini siang muram, seperti malam nafas sesak, mulas perut  mendesak tangis pilu tertindih malu sesal dan memuja cinta jodoh, mati, istri. rejeki, alasan sepi memupus ...
  • Cinta Bau Kencur Lamun lamur dunia cinta anak bau kencur. Berlapis berbatas setipis kertas, bencinya, rindunya. Ingin di mengerti tak mau mengerti. Cintanya adalah derita, rindunya itu ...

0 komentar:

Post a Comment