Bahagia yang ku kecap.
Ternyata perih.
Begitu bulat kupasrahkan.
Ternyata perih.
Setelah angan yang lambung.
kau hempaskan tanpa sisa.
Cinta yang nikmat.
berubah laknat.
Selusin paku berkarat, terjang dadaku hingga sekarat.
Begitu pedih dan nyata.
Degup jantung tak lagi runut.
Alir darah semakin surut.
Cahaya mata tertutup kabut.
Gelap di jiwa, hampa di raga.
Kemudian takut.
Aku takut tak mampu bangkit.
Dari kelamnya jiwa yang sakit.
11-08-'10 [15:30]
Ternyata perih.
Begitu bulat kupasrahkan.
Ternyata perih.
Setelah angan yang lambung.
kau hempaskan tanpa sisa.
Cinta yang nikmat.
berubah laknat.
Selusin paku berkarat, terjang dadaku hingga sekarat.
Begitu pedih dan nyata.
Degup jantung tak lagi runut.
Alir darah semakin surut.
Cahaya mata tertutup kabut.
Gelap di jiwa, hampa di raga.
Kemudian takut.
Aku takut tak mampu bangkit.
Dari kelamnya jiwa yang sakit.
11-08-'10 [15:30]
0 komentar:
Post a Comment