Terangnya rembulan kala purnama,
berlapis pelangi tipis.
lemahkan batin menggerus selapis kisi-kisi hati.
Menipiskan batas antara,
hingga terlihat jelas meski tanpa lentera.
Mengagumkan, melihat pendar terangmu yang begitu liat mengitariku, harmonis.
Sadar berbalur mimpi, mengeja namamu dalam igau yang tak berkesudahan.
Melukis media lamunan dengan elok parasmu, lepas, imajiku tak terbendung.
Tentramnya saat gelisah mencarimu, di sela-sela kerinduanku.
23:28 24/09/2010
Friday, October 22, 2010
Kala Purnama
Di Publikasikan
Jon Moekidi
pada
Friday, October 22, 2010
Advertisement
Advertisement
Tags :
Sajak
Related : Kala Purnama
Camar Aku pergi, seperti camar pagi tadi. berkalung sarung apak keringat dan daki. meninggalkan kehangatan istriku, menuju hawa dingin subuh yang hampir beku. Sesekali, ku ...
Rindu Senyummu Setelah Hujanjelaga manyaru kabut menindih hati kalut setelah hujan malam saat aku dibeku rindu bukan jalanan yang kurisaukan tidak juga selimut yang kurindukan tetapi senyummu tet ...
Cintaku Tak Mau Pergiini siang muram, seperti malam nafas sesak, mulas perut mendesak tangis pilu tertindih malu sesal dan memuja cinta jodoh, mati, istri. rejeki, alasan sepi memupus ...
Seumur Jagungterasa pedih, wahai kenangan. perih mengiris, duhai cinta. azasmu membenak, ini hati rapuh retak. gadis, awalmu seperti cahaya. gadis, nyata kuperoleh lumpur nanah. yang ...
Demi CintaLihat, debu halus di jalan pinggir pantai. Kini melekat di tubuhku. Menambah tebal daki di dahi. Bercampur keringat yang mengucur. Ini demi istri ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment