Setiap inchi daratan adalah pentas tarian cintaMu. Setiap kubik lautan adalah tinta 'tuk tuliskan syair untukMu. Dan sehelai nyawaku sebagai pengikatMu.

Monday, September 13, 2010

Publikasi Laknat tentang Cinta

Advertisement

Kala Cinta Masih bersahabat
Dunia serasa mendekat
Kepala ringan layaknya kepela penguasa jagat.
Dan, tai kucing laknat,
Ketika kujilat, serasa coklat.....

Namun kala cinta tak mampu terkejar hidup serasa milik malaikat kurang ajar yang mengangkangi kepalaku di selangkangannya.


Membuat setan tersenyum manis, seraya mengumpat, BANGSAT

Lalu ketika peri cinta bertanya, kujawab saja dengan tertawa...


Dalam temaram senja


Renungi hidup seekor hamba.


Nista dan berdosa...


Lalu terucap kata ;

Pulang saja sana, menyusu pada Kambing betina mandul yang durjana.....

Advertisement
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Publikasi Laknat tentang Cinta

  • Cinta Tanpa Majas Sajakku tak berbalur majas. Sajakku bukan memelas. Hanya kata biasa yang bersih. Tanpa metafora untuk kekasih. Jikalaulah kurang untukmu, maafkanlah. Hanya ini yang ma ...
  • Sepertiga Malam yang TerakhirIlustrasi: menarilah, tak layak engkau termangu. ini hari telah berganti, pagi. syairku puisi waktu. ritmeku bisu waktu. beku tak bernafas, berontak pilu. pasrah, ter ...
  • Jalan Tak Lengkap selelapnya pagi di sepi kota. setelah hidup dalam malam. asa pulang tak habis mimpi. jemu di selangkangan. semata tanpa tujuan. menikam waktu merajam. hari di sela-sel ...
  • KembaliTelah kulupa bentuk wajahmu, dan manis senyummu. Hingga kini saat kau hadir kembali, aku seperti di meja judi. Kupertaruhkan seluruh malu, hingga habis lidah dikulum k ...
  • Menunggu Kau yang Dulukenangan akanmu, menjauh. dan asa, melepuh. menunggu waktu, untuk menunggu. ber-rotasi, melumpuhkan inti syaraf kognitif. terabai, menatap dunia bercengkrama. menyepi, b ...

0 komentar:

Post a Comment