Setiap inchi daratan adalah pentas tarian cintaMu. Setiap kubik lautan adalah tinta 'tuk tuliskan syair untukMu. Dan sehelai nyawaku sebagai pengikatMu.

Wednesday, October 3, 2012

Mengenangmu

Advertisement

Sejenak kumenantimu, di tepian waktu
Di serambi musholla, kala senja

Melamunkan asa kan bisa meraih helai-helai rambutmu
Memimpikan kuasa untuk menyentuh lembut pipimu
Kemudian ku terjaga, dalam gelap yang sama

Hanya namamu yang berbisik, harum menyesak.

[to whom i ever loved - 03 Okt '12]

Advertisement
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Mengenangmu

  • Aku Tahu Cintamu seperti Milikkuberbatas perih kasihku, juga dosa cinta manis empedumu masih kurasa terselip di jemari keriput merana setangkai mawar merah memutih pelan bisikmu seperti menari di keha ...
  • Camar Aku pergi, seperti camar pagi tadi. berkalung sarung apak keringat dan daki. meninggalkan kehangatan istriku, menuju hawa dingin subuh yang hampir beku. Sesekali, ku ...
  • Damai Senja di Pelukan Simfoni JanjiKetika sore berbalut langit senja, ada awan jingga mengukir wajahmu. Ketika samudra biru mulai merona, ada buih yang menggulung hasratku. Itu semilir angin tepian panta ...
  • Jalan Tak Lengkap selelapnya pagi di sepi kota. setelah hidup dalam malam. asa pulang tak habis mimpi. jemu di selangkangan. semata tanpa tujuan. menikam waktu merajam. hari di sela-sel ...
  • Cinta Tanpa Majas Sajakku tak berbalur majas. Sajakku bukan memelas. Hanya kata biasa yang bersih. Tanpa metafora untuk kekasih. Jikalaulah kurang untukmu, maafkanlah. Hanya ini yang ma ...

0 komentar:

Post a Comment