Setiap inchi daratan adalah pentas tarian cintaMu. Setiap kubik lautan adalah tinta 'tuk tuliskan syair untukMu. Dan sehelai nyawaku sebagai pengikatMu.

Saturday, September 22, 2012

Kisah Matahari dan Sang Pelupa yang Patah

Advertisement

sementara desir debu menjarah kedamaian yang sebulan kusimpan
menampar-nampar lesu biru wajahku yang melusuh
matahari tak sepagi tadi, kini menguning penuh bara
membius jiwa-jiwa lemah para pemalas, sepertiku
mencengkeram hasrat para petarung gigih, sepertimu
membujukmu dan aku untuk diam dan menyerah
tenggalam dalam keruwetan ambisi dan emosi diri

tapi tuhan tak akan pernah bingung dan lupa atau memalingkan wajahnya
sebab dia tak punya akal, ingatan, dan wajah
tetapi kitalah yang seringkali bingung dan lupa siapa tuhan
tanpa sesal memalingkan wajah darinya

tahukah kau? tuhan ada disini tanpa kita sadari
tahukah kau? tuhan ada dihadapanmu tanpa menghalangi jalan pandangmu
dan tahukah kau? aku adalah sang pelupa dan patah

Advertisement
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kisah Matahari dan Sang Pelupa yang Patah

0 komentar:

Post a Comment