Setiap inchi daratan adalah pentas tarian cintaMu. Setiap kubik lautan adalah tinta 'tuk tuliskan syair untukMu. Dan sehelai nyawaku sebagai pengikatMu.

Thursday, November 22, 2012

Kembali

Advertisement

Telah kulupa bentuk wajahmu,
dan manis senyummu.

Hingga kini saat kau hadir kembali,
aku seperti di meja judi.

Kupertaruhkan seluruh malu,
hingga habis lidah dikulum kelu.

Tapi bisu membekap,
memaksaku kembali tiarap.

Laki macam apa aku,
mengucap saja tak mampu.

Sudahlah kusimpan saja,
semoga kelak kau yang bicara.

Advertisement
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Kembali

  • Mataku Mata NyalangMataku, mata nyalang yang mengawasi rerimbunan semak belukar setinggi dada. Mataku tak pernah terpejam kala malam. Mataku mata lelah yang sama. Mataku adalah mata tajam. ...
  • MengenangmuSejenak kumenantimu, di tepian waktu Di serambi musholla, kala senja Melamunkan asa kan bisa meraih helai-helai rambutmu Memimpikan kuasa untuk menyentuh lembut pipimu ...
  • Cinta HeningSehening subuh yg lebih banyak terlewatkan. Dan kecewa melanda kala mata terbuka, jika matahari sudah meninggi. Seperti itulah cinta, ketika kita tahu bahwa cinta yang ...
  • Kopi Pagi, Teh Sore HariSuara siang suara bising, Teriak kuli panggul, juga deru mesin, buat pening. Suara malam suara hening, Sesekali disela desah nafasmu, bedebah krik jangkrik beradu nyari ...
  • Surga BagikuSurga, bagiku seperti tepian sungai dengan batu batu legam bulat kecil berkawan bening, ada kamu.Surga, bagiku seperti hujan rintik dini hari, ada hangat tubuhmu.Surga, ...

0 komentar:

Post a Comment